Awalnya, ia senang saja disuruh menjaga neneknya…
Akan tetapi, lama-lama ia merasa capek dan jengah juga…
Mengurusi nenek yang lumpuh dan (tentu saja) sudah tua bukanlah hal yang mudah, ia harus memandikan, menyuapinya saaat makan, dan merangkulnya saat Si nenek ingin berjalan kemanapun, dan hal merepotkan lainnya…
Maka, dilayangkanlah protes yang sudah menggumpal di dadanya itu kepada ibunya,
“Mah, aku capek menjaga nenek terus… Aku juga punya kesibukan lain” keluhnya suatu hari…
Sabar ya nak, menjaga nenek itu pahalanya besar, Mungkin kau tidak dapat merasakannya sekarang, tapi pasti akan kau merasakannya di akhirat nanti” Jawab sang ibu… Mendengar jawaban itu, pemuda tersebut mengalah…
Mungkin ia memang harus banyak-banyak menambah pahalanya yang tak seberapa… Apalagi berbakti kepada orang tua, jaminanya surga…
Akan tetapi, semakin berjalannya waktu, jaminan pahala sebesar apapun, jika dilakukan dengan terpaksa tetap saja tak memilki bekas…
Bagagaimanapun ia sebal juga, apalagi setelah ia sadar, bahwa hanya ia yang ditugaskan menjaga nenek sepanjang hari…
Akhirnya, kembali ia layangkan protes kepada ibunya…
“Mah, aku capek kalau sepanjang hari harus menjaga nenek…
” Sabar, nak… kamu kan cucu kesayangan nenek”
“Iya, tetapi kenapa selalu aku? Kenapa bukan mama, bukan papa, atau kakak?”
Setelah terdiam agak lama, berceritalah Sang Ibu…
“Dulu, waktu kamu bayi, rumah kita kebakaran, Papa dan mama menyelamatkan kamu dan kakak, setelah sampai di luar mama baru sadar, kalau yang mama gendong ternyata bukan kamu, melainkan guling…
Sementara api sudah membakar rumah kita tanpa ada celah untuk bisa masuk… dan saat itulah, nenekmu memberanikan diri menerobos api yang menyala-nyala, dan naik ke lantai dua, karena waktu itu kamu sedang tidur di lantai dua… Setelah mendapatkanmu, nenek menggendongmu, tapi nenek bingung mau keluar kemana, karena api sudah mengepung ruma kita…
Akhirnya, nenek lompat dari lantai dua sambil menggendong kamu… Dan sejak saat itulah nenekmu lumpuh…”
Mendengar penuturan ibunya, pemuda itu tak bisa berkata apa-apa, matanya berkaca-kaca, dan ia amat menyesal sudah berkeluh kesah merawat nenek yang sangat berjasa baginya…
Dan sejak saat itu, pemuda itu tak pernah lagi mengeluh saat menjaga nenek… Ia bahkan bangga bisa merawat neneknya…
Hikmah
Ini adalah cerita yang saya kutip dari Pak Bagus Hernowo di Radio Dakta…
Pak Bagus Hernowo menambahkan, Jika kita tahu apa tujuan kita melakukan sesuatu, maka kita akan melakukannya tanpa keterpaksaan dan akan kita lakukan dengan senang hati meski seberat apapun pekerjaan itu…
Semoga Bermanfaat….!