LIFE GOES ON

Jumat, 04 Mei 2012

heaven on earth

Heaven On Earth, setiap kali denger kalimat itu, yang langsung 'ting' di pikiranku adalah dialognya Jackie Chan dan Tuck Tucker di film Rush Hour 2.
"Where do we go?" Tuck
"Heaven On Earth" Jackie
"Heaven what?"

Kalo nggak salah, Tuck dibiarin bengong sepanjang perjalanan, dan tebak apa yang dimaksud Jackie dengan Heaven On Earth?, Panti Jompo! eh, maksudnya Panti Pijat (Kenapa ya panti jompo lebih akrab di telinga?)

Begitu sampe di dalem, tepatlah kalau sang pemilik panti menamakan usahanya dengan 'Heaven On Earth', bagaimana nggak? Bagi 2 polisi yang super lelah dan berpikiran rada ngeres, seperti Jackie dan Tuck, Panti itu bener-bener surga di atas bumi. Bukan tuna netra bangkotan yang melayani mereka. Tapi, mbak-mbak murahan dengan pakaian ala kadarnya yang dipajang di ruang tamu, dan si tamu bebas milih sendiri yang mana pemijatnya... Wah wah...

Itu tadi sekilas intermezzo aja, sebenernya admin cuma mau share foto, temanya juga Heaven On Earth.
Bukan Bali Pulau Dewata, tapi Pantai Srau Pacitan, Nggak kalah bagus lo!

Jadi ada empat jenis view pantai ini...
1. Pantai pasir putih



2. view pantai yang bisa diliat dari bukit2 kecil

Jangan Pernah Mengeluh Soal Makanan

In Time, film Sci-Fi supe imajinatif tentang waktu. Di film itu sangat berlaku peribahasa 'Time is Money'. Nggak ada uang, nggak ada ATM, kartu kredit, semua pembayaran dilakukan dengan waktu hidup mereka. Makan serba cepat, orang lalu lalang dengan setengah lari, nggak ada tuh yang sempet catwalk. Tujuannya satu, biar waktunya nggak cepat habis. Time is priceless.
Kebayang kan, kriminalitas ibarat snack sehari hari. Orang jahat tetep ada, Semuanya sama-sama butuh hidup. Transfer waktu, nyuri waktu dari seseorang adalah hal lumrah. Makanya diceritakan juga orang orang tewas bergeletakan di jalan-jalan adalah pemandangan sehari hari.

Nah, itu kan di film. Pemandangan manusia bergeletakan tanpa nyawa bukan lagi hal imajinatif yang cuma ada di angan-angan manusia. Datanglah ke Somalia atau Ethiophia. Dan 'Welcome to the Black Parade'. Setiap 100 detik satu anak Somalia meninggal karena kekurangan makanan. Wah, kalo ini mah bahasanya kurang tepat kalo aku bilang kekurangan, tapi ketiadaan pangan.


Pertama kali aku tau tentang ini saat masih semangat semangatnya baca koran The Jakarta Post. Sayang, karena harganya yang terlalu mahal, dan isinya yang nggak setebal koran biasa, minatku untuk setia ke koran bahasa inggris itu luntur seketika... (eh, kok jadi cerita si)


Jadi gini, ada kolom khusus opini pembaca, kebetulan edisi itu ditulis Ban Ki Moon. Ia miris melihat kenyataan dan berita tentang kelaparan di Somalia dan sekitarnya.

Yang lebih miris lagi, saat Ban Ki Moon mengutip kata-kata seorang Ibu "Bayangkan bagaimana perasaan anda melihat anak-anak anda mati di depan mata anda hanya karena anda tidak mampu memberinya makan?"

Selasa, 01 Mei 2012

Stop Daydreaming, Take Your Action!

Setelah sekian lama jenuh berkutat dengan buku-buku. Dan tangan yang rasanya sudah gatal menyentuh benda selain buku. Dengan alibi 'bikin bulletin', aku dan temen-temen sekelas akhirnya berhasil menerbitkan buletin.

Alhamdulillah, sambutannya positif dan meriah.
Penasaran hasil buletinnya? ini dia...

Cover!

WHO LIKE MY BLOG