Woy, apa apaan nih judul? Ehem, kayaknya admin kita lagi jatuh cinta ni, hehe...
Enggak kok, ini tuh judul salah satu film Thailand. Eh, ngomong2 soal Thailand, keliatannya negeri kenbar siam ini udah mulai menampakkan kejayaannya. Haha, nggak bisa nyastra (nyastra? apaan tuh?)
Eh, admin basa basi bentar ya.. Kalo kalian update tentang buku, atau minimal sering ke toko buku lah. Gramedia misalnya, entah tujuannya survey buku-buku manajemen, entrepreneurship, nyari komik, atau cuma pengen liat cover-cover buku (ini mah arifa banget~). Kalian pasti ngerasa, banyak banget buku yang memprediksi kalau pemegang kekuasaan dunia nantinya adalah China. Buku buku begitu biasanya nampang di singgasana Best seller. Covernya, biasanya merah terang dengan ukiran atau ornamen berbau china lengkap dengan kepala naganya.
Selain China, negara yang diramalkan akan jadi penguasa dunia adalah India. INDIA? bener, man... Liat kan, film India akhir akhir ini udah nggak kejar-kejaran dan nyanyi-nyayian lagi, Tapi,
LIFE GOES ON
Jumat, 30 September 2011
A Crazy little Thing Called Love
Kamis, 29 September 2011
Am I Getting Old?
Maaf sebelumnya, isi posting ini sebenernya cuma curhat colongan... ~~
Apa orang lain pernah salah menebak usia kalian?
Kalo nebaknya lebih muda sih seneng-seneng aja.
"Salam kenal mbak. Kuliah di mana?"
"Enggak, saya udah nggak kuliah lagi. Udah punya anak 2 malah"
Nah, kalo ceritanya begini...
Apa orang lain pernah salah menebak usia kalian?
Kalo nebaknya lebih muda sih seneng-seneng aja.
"Salam kenal mbak. Kuliah di mana?"
"Enggak, saya udah nggak kuliah lagi. Udah punya anak 2 malah"
Nah, kalo ceritanya begini...
Minggu, 18 September 2011
Tolong! Jangan Suruh Aku!
Alkisah, ada seorang pemuda yang masih duduk di bangku SMA diberi tugas oleh ibunya untuk menjaga neneknya yang lumpuh dan sakit-sakitan…
Awalnya, ia senang saja disuruh menjaga neneknya…
Akan tetapi, lama-lama ia merasa capek dan jengah juga…
Mengurusi nenek yang lumpuh dan (tentu saja) sudah tua bukanlah hal yang mudah, ia harus memandikan, menyuapinya saaat makan, dan merangkulnya saat Si nenek ingin berjalan kemanapun, dan hal merepotkan lainnya…
Maka, dilayangkanlah protes yang sudah menggumpal di dadanya itu kepada ibunya,
“Mah, aku capek menjaga nenek terus… Aku juga punya kesibukan lain” keluhnya suatu hari…
“Sabar ya nak, menjaga nenek itu pahalanya besar, Mungkin kau tidak dapat merasakannya sekarang, tapi pasti akan kau merasakannya di akhirat nanti” Jawab sang ibu… Mendengar jawaban itu, pemuda tersebut mengalah…
Mungkin ia memang harus banyak-banyak menambah pahalanya yang tak seberapa… Apalagi berbakti kepada orang tua, jaminanya surga…
Akan tetapi, semakin berjalannya waktu, jaminan pahala sebesar apapun, jika dilakukan dengan terpaksa tetap saja tak memilki bekas…
Bagagaimanapun ia sebal juga, apalagi setelah ia sadar, bahwa hanya ia yang ditugaskan menjaga nenek sepanjang hari…
Akhirnya, kembali ia layangkan protes kepada ibunya…
“Mah, aku capek kalau sepanjang hari harus menjaga nenek…
” Sabar, nak… kamu kan cucu kesayangan nenek”
“Iya, tetapi kenapa selalu aku? Kenapa bukan mama, bukan papa, atau kakak?”
Setelah terdiam agak lama, berceritalah Sang Ibu…
“Dulu, waktu kamu bayi, rumah kita kebakaran, Papa dan mama menyelamatkan kamu dan kakak, setelah sampai di luar mama baru sadar, kalau yang mama gendong ternyata bukan kamu, melainkan guling…
Sementara api sudah membakar rumah kita tanpa ada celah untuk bisa masuk… dan saat itulah, nenekmu memberanikan diri menerobos api yang menyala-nyala, dan naik ke lantai dua, karena waktu itu kamu sedang tidur di lantai dua… Setelah mendapatkanmu, nenek menggendongmu, tapi nenek bingung mau keluar kemana, karena api sudah mengepung ruma kita…
Akhirnya, nenek lompat dari lantai dua sambil menggendong kamu… Dan sejak saat itulah nenekmu lumpuh…”
Mendengar penuturan ibunya, pemuda itu tak bisa berkata apa-apa, matanya berkaca-kaca, dan ia amat menyesal sudah berkeluh kesah merawat nenek yang sangat berjasa baginya…
Dan sejak saat itu, pemuda itu tak pernah lagi mengeluh saat menjaga nenek… Ia bahkan bangga bisa merawat neneknya…
Hikmah
Ini adalah cerita yang saya kutip dari Pak Bagus Hernowo di Radio Dakta…
Pak Bagus Hernowo menambahkan, Jika kita tahu apa tujuan kita melakukan sesuatu, maka kita akan melakukannya tanpa keterpaksaan dan akan kita lakukan dengan senang hati meski seberat apapun pekerjaan itu…
Semoga Bermanfaat….!
Akan tetapi, lama-lama ia merasa capek dan jengah juga…
Mengurusi nenek yang lumpuh dan (tentu saja) sudah tua bukanlah hal yang mudah, ia harus memandikan, menyuapinya saaat makan, dan merangkulnya saat Si nenek ingin berjalan kemanapun, dan hal merepotkan lainnya…
Maka, dilayangkanlah protes yang sudah menggumpal di dadanya itu kepada ibunya,
“Mah, aku capek menjaga nenek terus… Aku juga punya kesibukan lain” keluhnya suatu hari…
“Sabar ya nak, menjaga nenek itu pahalanya besar, Mungkin kau tidak dapat merasakannya sekarang, tapi pasti akan kau merasakannya di akhirat nanti” Jawab sang ibu… Mendengar jawaban itu, pemuda tersebut mengalah…
Mungkin ia memang harus banyak-banyak menambah pahalanya yang tak seberapa… Apalagi berbakti kepada orang tua, jaminanya surga…
Akan tetapi, semakin berjalannya waktu, jaminan pahala sebesar apapun, jika dilakukan dengan terpaksa tetap saja tak memilki bekas…
Bagagaimanapun ia sebal juga, apalagi setelah ia sadar, bahwa hanya ia yang ditugaskan menjaga nenek sepanjang hari…
Akhirnya, kembali ia layangkan protes kepada ibunya…
“Mah, aku capek kalau sepanjang hari harus menjaga nenek…
” Sabar, nak… kamu kan cucu kesayangan nenek”
“Iya, tetapi kenapa selalu aku? Kenapa bukan mama, bukan papa, atau kakak?”
Setelah terdiam agak lama, berceritalah Sang Ibu…
“Dulu, waktu kamu bayi, rumah kita kebakaran, Papa dan mama menyelamatkan kamu dan kakak, setelah sampai di luar mama baru sadar, kalau yang mama gendong ternyata bukan kamu, melainkan guling…
Sementara api sudah membakar rumah kita tanpa ada celah untuk bisa masuk… dan saat itulah, nenekmu memberanikan diri menerobos api yang menyala-nyala, dan naik ke lantai dua, karena waktu itu kamu sedang tidur di lantai dua… Setelah mendapatkanmu, nenek menggendongmu, tapi nenek bingung mau keluar kemana, karena api sudah mengepung ruma kita…
Akhirnya, nenek lompat dari lantai dua sambil menggendong kamu… Dan sejak saat itulah nenekmu lumpuh…”
Mendengar penuturan ibunya, pemuda itu tak bisa berkata apa-apa, matanya berkaca-kaca, dan ia amat menyesal sudah berkeluh kesah merawat nenek yang sangat berjasa baginya…
Dan sejak saat itu, pemuda itu tak pernah lagi mengeluh saat menjaga nenek… Ia bahkan bangga bisa merawat neneknya…
Hikmah
Ini adalah cerita yang saya kutip dari Pak Bagus Hernowo di Radio Dakta…
Pak Bagus Hernowo menambahkan, Jika kita tahu apa tujuan kita melakukan sesuatu, maka kita akan melakukannya tanpa keterpaksaan dan akan kita lakukan dengan senang hati meski seberat apapun pekerjaan itu…
Semoga Bermanfaat….!
Minggu, 04 September 2011
greeny green
Sebelumnya maaf kalo jepretannya tidak sebagus yang anda bayangkan.
atau mungkin gambarnya terkesan pengen niru-niru potograper professional.
Saya hanya ingin, yaah sedikit berbagi. Dan saya akan membuka tangan lebar2 jika ada di antar pembaca yang sudi memberi kritiknya. (Hehe, baku)
1. First picture. Masih pake pocket camera (kalo pake DSLR juga hasilnya belom tentu bisa bagus~)
yang ini belom ada campur tangan photoshop, kecuali watermark dan canvas pinggir
atau mungkin gambarnya terkesan pengen niru-niru potograper professional.
Saya hanya ingin, yaah sedikit berbagi. Dan saya akan membuka tangan lebar2 jika ada di antar pembaca yang sudi memberi kritiknya. (Hehe, baku)
1. First picture. Masih pake pocket camera (kalo pake DSLR juga hasilnya belom tentu bisa bagus~)
yang ini belom ada campur tangan photoshop, kecuali watermark dan canvas pinggir
2. Sama seperti gambar di atas, tapi ini setelah diutak-atik dikit ama potosop, (keliatan agak serem)
3. Gambar pot2 belakang rumah
Sabtu, 03 September 2011
2nd Tutorial
Yee... Tutorial lagiii...
Akhirnya jadi juga...
Ok, kali ini tentang
PERANGKO
Kenapa aku milih perangko? (basa basi dulu sebelum mulai belajar)
karena perangko itu compatible. Bisa dipake buat layout majalah atau buku, stiker, pin dll...
itu pertama,
kedua, perngko itu bentuknya unique, jadi nggak membosankan dan cenderung fresh kalo ngeliat. Kecuali kalo kamu SELALU pake model perangko di setiap bikin desain.
Ketiga, perangko itu punya banyak temen. artinya kalo kamu pasangin sama temen-temennya semisal kertas, klip, stempel, amplop (ini mah jelas), foto bakal cocok banget dan keliatan bervariasi.
misalnya, bikin stiker, model prangko, temennya amplop. besoknya bikin pin, model perangko lagi pasangannya klip ato kertas. Nah, kan bervariasi, padahal cuma pake satu model...
Oke, setelah tahu kelebihan model perangko, langkah selanjutnya yang paling penting adalah tahu bagaimana cara membuatnya di coreldraw...
Di coreldraw ini, kita harus belajar dulu tentang: Order (ini mah gampang, intinya gimana cara mindahin objek jadi di atas atau di bawah), Interactive blend (ini juga gampang, yaitu tentang cara mengkloning bentuk yang kita buat, berapapun jumlahnya), trim (nah, ini yang agak membingungkan, tapi sebenarnya gampang kok tenang aja. Yaitu cara memotong atau menghilangkan objek sesuai bentuk yang kita inginkan), dan drop shadow (wah ini mah gampang banget. dari namanya udah ketahuan ini fungsinya membuat bayangan)
Langkah pertama:
Langkah kedua:
Langkah keempat:
Langkah kelima:
Langkah keenam:
Langkah ketujuh:
Akhirnya jadi juga...
Ok, kali ini tentang
PERANGKO
Kenapa aku milih perangko? (basa basi dulu sebelum mulai belajar)
karena perangko itu compatible. Bisa dipake buat layout majalah atau buku, stiker, pin dll...
itu pertama,
kedua, perngko itu bentuknya unique, jadi nggak membosankan dan cenderung fresh kalo ngeliat. Kecuali kalo kamu SELALU pake model perangko di setiap bikin desain.
Ketiga, perangko itu punya banyak temen. artinya kalo kamu pasangin sama temen-temennya semisal kertas, klip, stempel, amplop (ini mah jelas), foto bakal cocok banget dan keliatan bervariasi.
misalnya, bikin stiker, model prangko, temennya amplop. besoknya bikin pin, model perangko lagi pasangannya klip ato kertas. Nah, kan bervariasi, padahal cuma pake satu model...
Oke, setelah tahu kelebihan model perangko, langkah selanjutnya yang paling penting adalah tahu bagaimana cara membuatnya di coreldraw...
Di coreldraw ini, kita harus belajar dulu tentang: Order (ini mah gampang, intinya gimana cara mindahin objek jadi di atas atau di bawah), Interactive blend (ini juga gampang, yaitu tentang cara mengkloning bentuk yang kita buat, berapapun jumlahnya), trim (nah, ini yang agak membingungkan, tapi sebenarnya gampang kok tenang aja. Yaitu cara memotong atau menghilangkan objek sesuai bentuk yang kita inginkan), dan drop shadow (wah ini mah gampang banget. dari namanya udah ketahuan ini fungsinya membuat bayangan)
Langkah pertama:
tekan Ctrl saat men-drag (untuk hasil persegi) |
Langkah kedua:
Kemudian, copy lingkaran dan paste
Langkah ketiga:
untuk mengatur jumlah hasil kloning |
copy dan paste kloning lingkaran dan tempatkan di setiap sisi kotak |
satukan keempat baris lingkaran (nggak termasuk kotak) kemuadian tekan menu di atas |
hasil langkah ke enam, akan terbentuk bentuk baru yang mirip empat baris lingkaran dan tidak terpisah |
ini yang disebut trim...
taruh persegi dan hasil langkah keenam bertumpukan, kemudian seret pointer untuk men-select kedua objek. kemudian klik menu 'trim'
hasil setelah trim |
Langkah kedelapan:
klik kiri pada warna putih untuk 'outline' atau garis tepi klik kanan pada warna putih untuk 'fill' atau warna dalam |
kemudian beri shadow, pada setelah fill dan outline diwarnai |
hasil setelah drop shadow |
Langkah terakhir:
masukkan gambar, kemudian tambahkan beberapa aksesoris atau teman perangko, misalnya stempel:
hasil setelah dimasukkan foto |
Langganan:
Postingan (Atom)